Ide Menulis Bagi Guru
Ide Menulis Bagi Guru
Malam ini begitu indah dan menyenangkan bagiku karena yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba. Bersama kawan-kawan seperjuangan para penulis pemula plagiat literasi di seluruh nusantara dan juga bersama Ibu Maesaroh, M.Pd. dari Lebak Banten yang akan memandu suksesnya kegiatan Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 24 hari pertama pada malam ini. Walau suasana gerimis tak mengurangi niatku untuk belajar, belajar dan belajar karena hati kecilku dari awal sudah berniat dan fokus untuk mengikuti kegiatan yang luar biasa ini.
Untuk menemani malamku kusiapkan laptop kesayanganku dan cemilan kesukaanku agar tidak ngantuk, sambil menyimak materi yang disampaikan Om Jay lewat WAG belajar menulis agar saya bisa membuat resume untuk dikirim ke bloggerku. Peraturan tentang bagaimana pembuatan resume pun sudah disampaikan pada saat opening ceremony.
Wijaya Kusuma, M.Pd. ( Om Jay )
Profil Nara Sumber Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. atau yang akrab dipanggil Om Jay lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971. Om jay seorang kandidat doktor juga disebut sebagai guru blogger Indonesia. Profesi om Jay sebagai pengajar bidang studi TIK/Informatika di SMP Labschool Jakarta. Alumni S1 IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan alumni S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ ini sedang melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ.
Om Jay orang yang sangat humble. Beliau adalah founder kelas menulis dari gelombang 1-24, founder kelas bicara, serta founder kelas Guru Motivator Literasi Digital. Segudang prestasinya layak diacungi jempol. Beliau pernah diundang sebagai tamu undangan spesial Bapak Presiden RI. Beliau juga sebagai inspirator dan otivator handal yang pernah melangkahkan kakinya hingga Negeri Kangguru. Profil lengkap Om Jay bisa dikunjungi di https://wijayalabs.com/about
Ide Menulis bagi Guru Diawali dengan sapaan salam dari Om Jay, beliau memperkenalkan diri bahwa Om Jay menjadi guru sejak tahun 1990. Tak lupa juga Om Jay menyapa dan menyemangati peserta untuk menjadi guru yang tangguh dan berhati cahaya. Aamiin.
Pada pemaparannya Om Jay menyampaikan bahwa ide seseorang untuk menulis itu bisa datang dari mana saja. Apapun yang ada di depan mata kita bisa dijadikan tulisan, hanya saja kita belum terbiasa menulis sehingga terasa sulit. Malas dan tak mau mencoba menjadi penyebab utama bagiku dalam hal menulis, padahal kalau dicoba pasti bisa walaupun belum sempurna. Sebagai guru Bahasa Indonesia yang selalu minder dan tidak percaya diri untuk tampil di hadapan umum, dengan modal nekad saya tertantang dan termotivasi untuk mencoba mengikuti kegiatan belajar menulis ini.
Ide menulis juga bisa datang dari diri kita sendiri apalagi kalau profesi kita sebagai seorang guru pasti banyak hal-hal yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar, entah itu pengalaman yang menyenangkan atau kejadian-kejadian apa saja yang terjadi di kelas. Apapun kejadian yang ada di depan mata kita bisa dijadikan sebuah tulisan. Dengan melihat beberapa peristiwa yang ada di sekitar kita akhirnya ide menulis itu akan muncul.
Kiat sukses menjadi penulis pemula:
- Menulis itu asyik
- Menulis itu membuat kita mengenal diri kita sendiri
- Menulis itu bisa menemukan ide-ide yang ada di depan mata kita
Bisakah kita menulis tanpa ide? Bagaimana caranya?
Menulis tanpa ide caranya dengan melihat apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita inginkan sehingga dengan seketika muncullah pikiran di benak kita untuk menjadikan sebuah tulisan. Menulis pada hakekatnya adalah menyampaikan pesan kepada pembaca. Di awal tulisan kita buatlah sesuatu yang menarik sehingga pembaca menjadi penasaran dan akan melanjutkan untuk membaca tulisan kita. Mulailah menulis sedikit demi sedikit dimulai dari pendahuluan bisa menyapa pembaca bisa juga menyampaikan pesan kepada pembaca.
Rata-rata pendidikan guru-guru di Indonesia minimal S1 sehingga kemampuan untuk menulis sudah tidak diragukan lagi karena waktu kuliah sudah pernah membuat skripsi, tesis bahkan disertasi. Masalahnya para guru tidak dibiasakan untuk menulis dalam setiap harinya sehingga ketrampilan menulis sampai saat ini masih sangat minim,khususnya untuk saya pribadi karena setelah ujian skripsi kemampuan menulis itu seolah sembunyi di balik perpustakaan.
PGRI kepanjangan dari Persatuan Guru Republik Indonesia. PGRI merupakan sebuah wadah yang menginspirasi para guru di seluruh Indonesia Dengan ikut pelatihan belajar menulis PGRI inilah saya punya kesempatan untuk menuangkan ide atau gagasan untuk bisa belajar menulis. Kita bisa menulis dari sudut pandang kita masing-masing agar bisa menjadi kalimat yang berkesan di hati pembaca. Love you PGRI. PGRI selalu di hatiku.
Cita-cita Om Jay sangat mulia. Setelah meraih menjadi Doktor Pendidikan beliau akan berbagi ilmu dengan guru-guru. Sedangkan tujuan dan harapan Om Jay membuka kelas menulis adalah agar guru-guru di Indonesia semakin banyak yang menjadi penulis dan menerbitkan buku dan pada akhirnya guru-guru mendapatkan mahkota. Mahkota seorang penulis adalah buku.
Bagaimana cara kita membuat tulisan supaya sesuai dengan ejaan yang benar sehingga dalam menulis tidak asal-asalan dan menarik orang lain untuk membacanya? Kita harus banyak membaca dan memahami tentang EYD atau Ejaan Yang disempurnakan. Sedangkan cara atau trik kita dalam merangkai kata- kata menjadi sebuah tulisan yang menarik minat orang lain untuk membaca tulisan kita sebaiknya kita langsung menulis dan bisa percaya diri, buatlah tema yang sedang hangat menjadi perbincangan saat ini misalnya tentang P3K, guru penggerak yang saat ini sedang menjadi best seller agar pembacanya banyak.
Gaya bahasa yg digunakan dalam menulis juga gaya bahasa bebas, karena saat ini kita sudah merdeka belajar dan merdeka mengajar maksudnya kita bebas untuk berinovasi dan bebas mengembangkan kreativitas kita sendiri sebagai seorang guru. Janganlah menjadi seperti orang yang terpenjara karena kita adalah guru yang merdeka.
Cara mengembangkan ide kita agar bisa menulis yaitu dengan banyak membaca, karena dengan banyak membaca ide kita akan berkembang dan perbendaharaan kata kita juga akan terus bertambah dari apa yang kita baca. Oleh karena itu biasakan membaca karya orang lain lalu kembangkan ide-ide dari diri kita sehingga tulisan kita menjadi enak untuk dibaca.
Seiring dengan berjalnnya waktu, menulis juga bisa menjadi jenuh. Agar kita bisa tetap semangat untuk menulis sebaiknya kita bergabung dengan para penulis agar selalu termotivasi untuk menulis dan tetap eksis mengembangkan karya kita. Waktu yang dibutuhkan untuk menulis itu tergantung kita yang penting kita bisa menikmati dan tergantung situasi dan kondisi yang kita hadapi.
Ada dampak positif jika kita rajin menulis. Menulis itu bekerja untuk menuju keabadian. Banyak orang terkenal karena tulisan atau karyanya. Dengan menulis kita meninggalkan jejak digital untuk anak-anak kita karena mereka hidup dari dunia digital. Maka dari itu menulislah dengan hatimu agar bertemu dengan pembaca setiamu.
Bahagialah para guru yang masih mau belajar untuk menulis dan bisa mengembangkan ide serta gagasannya. Teruslah belajar, belajar dan belajar tanpa ada kata Lelah. Hidup guru Indonesia. Jayalah guru Indonesia pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah untuk memajukan anak bangsa.
Quotes Penutup : Menulis itu bekerja untuk keabadian
Keren Bu ...lanjut ...hehe
BalasHapussiap masih belajar bu
HapusMantaap
BalasHapusSaling support kita Bu Menik love you
HapusSuka mbaca nya...
BalasHapusMatur nuwun bu
HapusMaju terus..
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusResume yang panjang baguus
BalasHapusTerima kasih
HapusIde menulis ada di depan mata kita. Ayo kita tuliskan
BalasHapussiap Om Jay mohon bimbingannya
Hapus