Asyiknya Bisa Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
- Pertemuan : ke-7
- Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd.
- Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit
- Materi : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu? Membaca judul materi pertemuan ke-7 kelas BM gelombang 23 dan 24 yang disampaikan moderator saya langsung tertarik dan tidak sabar bahkan semakin penasaran. Walau jadwal pertemuan dimajukan lebih awal dari biasanya. Seandainya hal itu bisa terjadi pada diriku, pastilah seperti mimpi yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Apabila peserta kelas BM 24 ada yang bisa menembus penerbit mayor, buku kita akan dipajang di rak-rak Toko Gramedia dan penulis dapat royalty. Wooow keren, Bisakah aku?
Pertemuan ke-7 pada malam ini ada pengalaman unik bagiku. Saya gak bisa fokus menyimak materi dan resume terlambat saya kerjakan. Mungkin menurut Sebagian orang hal ini sepele, namun bagi saya sangat membingungkan. Siapa yang tidak punya visi punya karya yang bagus dan menarik perhatian pembaca, dari segi penampilan maupun isinya. Walaupun perlu proses panjang untuk bisa mencapai semua itu.
Malam itu saat obrolan di WAG mulai rame, saya mencoba membuka blogger untuk melihat teman-teman yang sudah mampir, siapa tau saya belum sempat membalas komentar dari teman-teman. Melihat penampilan blogger kurang menarik, saya pun mencoba membuka beberapa tutorial youtube tentang “ Cara Membuat Blogger Menjadi Menarik.” Setelah beberapa chanel youtube saya pelajari, akhirnya mempraktikkan pada blogger saya. Ada beberapa bagian yang sukses saya ubah, tetapi ada dua bagian yang benar-benar membuat saya bingung tujuh kelliling.
Waktu semakin larut jam sudah menunjukkan pukul 23.46 menit, saya semakin bingung sendiri, bertanya dengan anak dan suami jawabannya sama, “ Gak bisa Ma, gak pernah bikin blog.”
Hati ini semakin gelisah dibuatnya, mau memulai meresume sudah gak tahan lagi karena pikiran kacau. Akhirnya laptop saya non aktifkan dan menuju ke belakang mengambil air wudhlu untuk siap-siap istirahat.
Pagi hari saya coba membuka blogg saya lagi masih posisi penampilan kacau. Akhirnya saya kepikiran untuk bertanya dengan teman yang sudah berpengalaman di dunia blogger. Tanpa malu saya memberanikan diri menyampaikan permasalahan yang saya temui, dan Alhamdulillah beliau berdua bisa membantu saya memberikan solusi hingga hasilnya seperti sekarang ini. Begitulah kisah blogger pemula yang bisanya hanya ikut-ikutan dan punya visi agar tidak ketinggalan teknologi. Terima kasih Pak Brian dan Bu Rina yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk membalas chat saya.
Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., MA.,M.Phil.,M.Si., yang biasa disapa Prof. Ekoji, adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. Selain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Prof. Ekoji juga seorang narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri.
Eko Indrajit juga pernah menjabat Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud. Kiprahnya dalam dunia pendidikan tidak hanya di ruang kelas dalam universitas, namun terjun pula dalam berbagai program peningkatan kompetensi guru. Profesor dengan segudang prestasi dan segudang penghargaan ini juga bergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan menginisiasi PGRI Smart Learning and Character Center, yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.
Serasa mimpi, begitulah kata Bu Aam saat melihat buku – bukunya dipajang di rak – rak buku Toko Gramedia di seluruh Indonesia. Alumni gelombang 12 ini merasakan sensasi duet kolaborasi bersama Prof. Ekoji dalam menerbitkan buku, baik buku fisik maupun ebooks atau buku digital oleh Penerbit Mayor PT Andi.
Prof. Ekoji mulai suka menulis sejak usianya masih 30 tahun yaitu pada tahun 1999 karena sejumlah mahasiswa yang mendesak beliau utuk menulis hal – hal baru. Waktu itu pasca kerusuhan Mei 1998, karena mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya yang saat itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali. Saat itu masih belum ada internet seperti sekarang sehingga Prof. Ekoji harus berkali-kali mengunjungi perpustakaan membaca buku – buku yang bermuatan IT untuk mendapatkan ide menulis.
Setiap menemukan satu gambar Prof. Ekoji ringkas isinya dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar mudah dipahami. Setiap artikel dijelaskan mengenai satu gambar diagram sampai 3-5 halaman. Setelah kurang lebih tiga bulan, telah menulis mengenai 50 diagram, atau 50 artikel, kemudian dirangkumnya menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), dan mengirimkannya ke Gramedia. Ternyata buku tersebut diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Berbekal pengalaman itulah akhirnya Prof. Ekoji jadi semangat untuk menulis.
Pengalaman yang menarik setelah buku tersebut laris terjual, Prof. Ekoji diundang untuk mengisi seminar di berbagai wilayah di Indonesia. Mimpi sewaktu kecil untuk keliling Indonesia secara gratis pun tercapai dengan mengisi seminar tersebut. Akhirnya pada tahun 2000 fokus dan konsisten menulis buku. Setiap tahun targetnya 2 – 3 buku.
Awalnya buku Prof. Ekoji diterbitkan oleh penerbit Elexmedia Komputindo, tapi kemudian mencoba menghubungi penerbit lain yaitu Penerbit ANDI Yogyakarta berjudul E-Government. Saat itu belum banyak buku referensi yang membicarakan isu terkait E-Government yang saat sedang hangat – hangatnya menjadi tranding topik.
Peristiwa di Universitas Ahmad Dahlan menginspirasi untuk menyusun buku bersama guru – guru hebat selama masa pandemi tepatnya saat menjadi asesor di perguruan tinggi tersebut.
Pengalamannya bersama Ardiansyah dan 20 orang temannya yang masing-masing ahli di satu software open source mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan dijadikan ide baru. Masing-masing dari mereka menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka untuk dipublikasikan
Ayah Prof. Ekoji yang seorang pensiunan juga tak mau ketinggalan. Beliau ingin mendarmabaktikan pengalamannya saat bekerja sebagai ahli logistik dengan cara menerbitkan buku.
Akhirnya Prof. duet dengan ayahnya menyusun buku lalu terbitlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering.
Luar biasa kerja sama yang kompak untuk sama-sama berkarya. Kecintaan beliau berdua dengan dunia perguruan tinggi melahirkan pula dua buku, yaitu Manajemen Perguruan Tinggi Moderen dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pada saat pandemi, terjadi gonjang ganjing dalam dunia pendidikan, terutama ketika seluruh satuan pendidikan diminta untuk melakukan PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ). Situasi serba darurat, tanpa ada pelatihan khusus tiba-tiba semua guru harus melakukan “ PJJ mendadak.”
Pasti banyak guru-guru yang kebingungan apa yang harus dilakukan saat itu karena pelaksanaan PJJ tidaklah mudah, dan membutuhkan banyak sekali pengetahuan serta keterampilan.
Maka dari itu, pada tanggal 20 Maret 2020, di hari kelima PJJ, Prof. Ekoji memutuskan menjadi seorang Youtuber. Semua ilmu yang dimiliki terkait dengan PJJ, dari hasil studi di Universitas Negeri Jakarta, disampaikan kepada seluruh masyarakat pendidikan melalui EKOJI CHANNEL. Ide baru muncul lagi saat Prof. Ekoji diminta Om Jay mengenai bagaimana caranya untuk menumbuhkan minat menulis dengan guru-guru se- Indonesia dan tema apa yang sebaiknya ditulis.
Tantangan saat itu setiap guru yang memiliki cita-cita untuk menjadi penulis buku mayor, supaya mendaftarkan diri dan dijanjikan bisa membuat draft bukunya dalam waktu 2 minggu. Apakah itu mungkin? Tentunya ada Langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu:
- Kunjungilah EKOJI CHANNEL, dan carilah sebuah konten/tema yang menarik bagi Anda.
- Tulislah apapun yang dikatakan Prof. Ekoji dalam channel youtube tersebut ke dalam bentuk tulisan.
- Strukturkan pembahasan dalam bentuk 5W1H - apakah judulnya (WHAT), mengapa judul tersebut penting (WHY), siapa yang membutuhkannya (WHO), dimana judul tersebut dapat diimpelemntasikan (WHERE), kapan menerapkannya (WHEN), dan bagaimana mengimplementasikannya (HOW).
- Memperlihatkan draftnya kepada Prof. Ekoji agar dapat diteliti dan dikomentari.
- Meminta guru terkait memperkaya pembahasan dengan menambahkan kontennya dari sumber-sumber refrerensi lain dan diajarkan caranya mencari dan mendapatkan referensi tersebut.
Dari kelima langkah tersebut disarankan lakukan peserta dalam waktu 2-4 minggu. Apapun hasilnya di akhir bulan draf itu diberikan kepada Prof. Setelah jadi bukunya minimal 100 halaman draf itu diserahkan ke Penerbit ANDI Yogyakarta sebagai mitra PGRI dan EKOJI CHANNEL ACADEMY.
Dari situ penerbit mayor akan membacanya dan menelaahnya. Biasanya 1-2 bulan kemudian, rombongan guru-guru yang menulis tersebut akan mendapatkan pengumuman terkait dengan SIAPA SAJA YANG BUKUNYA DIPUTUSKAN UNTUK DITERBITKAN dengan revisi minor, atau dengan revisi mayor. Juga keputusan terkait dengan apakah akan diterbitkan dalam bentuk publikasi fisik atau elektronik (keduanya sama-sama prestis). Sampai saat ini telah berhasil diterbitkan 39 buku di seluruh wilayah Indonesia, dan sejumlah draft sedang ditelaah oleh penerbit.
Oleh karena itu sebelum menutup kelas Prof. Ekoji mengajak kepada guru-guru yang tertarik untuk melakukan hal serupa. Batch baru dibuka bernama " FEBRUARI ROMANTIS " untuk dapat diikuti oleh guru-guru yang serius ingin menjadi penulis. Tak lupa Prof. juga memberikan motivasi kepada peserta kelas BM 24 untuk bermimpi menjadi penulis yang hebat dan berkarya untuk memajukan dunia pendidikan di tanah air. Bismilah semoga mimpi Bapak/Ibu guru khususnya kelas BM 24 ini bisa menjadi kenyataan. Aamiin.
Sukses selalu bunda. Resume yg lengkap dan baguus
BalasHapusterima kasih bunda ovi
HapusTeruslah berkarya dalam menulis sampai tulisanmu menemukan takdirnya
BalasHapusAamiin Insya Alloh Pak
HapusMantap, Bu.. lengkap resumenya.
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih bu
HapusLengkap, mantep resumenya, semangat Bu Isti
BalasHapussiap nuwun bu menik
HapusEh, ada namaku disebut. Padahal, belum bisa memberi solusi. Heheh. Akhirnya, rasa pusing tujuh keliling terbalas sudah. Tampilan blog cantik dan menarik, apalagi isinya. Top deh. Jangan lupa aku gantian yang berguru padamu Bund. Selamat.
BalasHapushaaa alhamdulillah ada dewi penolong bu, akhirnya pusingku bablas menjauh heee ayo siap kita saling sharing bu rina
HapusBener...tampilan blog bunda cantik. Tulisannya juga cantik, lengkap dan bernutrisi.
BalasHapusdengan bersusah payah tapi semangat pengen bisa akhirnya jadilah beda penampilan bu
HapusSuka sekali dgn tulisan ibu di bumbui dengan suasana rumah. Salam semangat ibuu
BalasHapusDitunggu kunjungan dan jejak nya bu
https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/02/melihat-sunrise-bersama-penerbit-mayor.html
sudah bun dari tadi siang sdh berkunjung
Hapus