Mengelola Majalah Sekolah

 


  • Pertemuan         : ke-12
  • Moderator         : Maesaroh, M.Pd.
  • Narasumber      : Widya Setiyaningsih, S.Ag.

        Pertemuan ke-12  kelas BM gelombang 24 dibuka oleh moderator dengan kalimat pembuka yang indah membuatku  menggebu  untuk menyimak walau hujan deras mengguyur kota ku. Biarlah tak kupedulikan  suara gemuruh hujan itu. Pikiranku tertuju pada  si acer yang akan menjadi saksi bisu goresan penaku. 

         Pertemuan malam ini dipandu oleh moderator yang cantik Maesaroh, M.Pd. yang lihai memainkan kata menjadi goresan pena. Seolah sastrawan W.S. Rendra pujangga milenial ini membuka opening dengan menggugah selera peserta untuk menguntai pena menghimpun lautan kata yang bermakna. 

         Sebuah pertemuan yang selalu dirindukan  peserta Penggiat Literasi di Seluruh Pelosok Negeri dengan semangat yang menggebu siap menerima  bait-bait ilmu dan siap menjemput impian. Lewat rangkaian kata bisa menjadi karya yang akan selalu dikenang sepanjang masa.

        Banyak hal yang diperoleh dari kegiatan ini, yaitu  mendapatkan ilmu, pengalaman, motivasi,  dari para narasumber yang hebat dan luar biasa. Melalui kelas ini  saya juga bisa kenal dengan sesama peserta kelas BM  yang sebelumnya belum pernah  kenal walau lewat dunia maya. 

        Narasumber pada malam ini seorang wanita yang gigih menulis dan peserta pertama yang lulus angkatan gelombang 21. Arek Malang  ini tak pernah lelah mengukir kata hingga terbit buku perdananya berjudul Laras-laras Makna dalam Puisi. Pimpinan Redaksi Majalah Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Kota Malang yang sudah 10 tahun mengelola majalah sekolah  ini akan berbagi pengalaman bagaimana caranya mengelola majalah sekolah. 

        Majalah sekolah merupakan salah satu bentuk media yang membantu siswa meningkatkan keterampilan berbahasanya, terutama baca-tulis. Namun, jika diperhatikan, akhir-akhir  ini tidak banyak sekolah yang menerbitkan majalah sekolah termasuk di sekolah saya. Hal ini  disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain minat baca-tulis siswa yang kurang, kurang tersosialisasinya manfaat majalah sekolah, sedikitnya reward dari guru terhadap karya siswa, dan sedikitnya sumber pustaka atau panduan membuat majalah sekolah yang menggunakan bahasa sesuai perkembangan bahasa siswa.

        Apabila saat ini ada sekolah yang mempunyai sarana publikasi berupa majalah sekolah saya bilang "luar biasa" khususnya di MI Khadijah Malang. yang diprakarsai oleh Bu Widya. Saya sendiri sulit untuk mencoba memulainya rasa pesimis muncul terlebih dulu  sebelum mencoba karena banyak hal yang harus dipersiapkan.


I. Seluk Beluk Majalah

        Pengertian majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

a. Berdasarkan waktu penerbitannya dibedakan atas :

    • Bulanan
    • Tengah Bulanan
    • Mingguan
b. Berdasarkan isinya dibedakan :

    • majalah berita
    • wanita
    • remaja
    • olahraga
    • sastra
    • ilmu pengetahuan tertentu


Majalah sekolah adalah majalah yang diterbitkan oleh sekolah yang menampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi bersifat informatif, edukatif, dan rekreatif.

 II. Sejarah singkat Kharisma

        Sahabat nusantara, usia majalah sekolah di MI Khadijah Malang kurang lebih sudah 13 tahunan. Bu Widya sebagai pendiri majalah Kharisma di MI Khadijah Malang sejak tahun 2007 akan berbagi pengalaman dalam mengelola majalah sekolah. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn. Dikatakan rebom karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman). Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.

III. Langkah Langkah Menerbitkan Majalah Sekolah

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

        Dalam hal ini sumber Daya Manusia perlu diperhitungkan karena SDM lah yang nanti akan mengelola Buletin Majalah Sekolah dan akan menentukan eksistensinya di dunia jurnalistik di sekolah. Bisa dicari dengan cara audisi atau penunjukan siapa saja yang berkompeten di bidang jurnalistik. Jika di sekolah ada ekskul jurnalistik bisa diberdayakan dan ditempatkan pada posisi-posisi tertentu.

2. Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.

        Pembuatan proposal ini sangat penting sebagai bukti keseriusan penerbitan majalah sekolah.Jelaskan dalam latar belakang bahwa perlunya tempat untuk siswa menyalurkan bakat dan kreativitasnya melalui majalah sekolah. Jelaskan juga alasan memilih bentuk majalah untuk mewujudkan media penerbitan berkala di sekolah. Jangan lupa tuliskan anggaran berasal dari mana saja.

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

        Pembuatan nama majalah sekolah harus dirundingkan dengan tim agar tidak menimbulkan konotasi negatif yang merendahkan kehormatan orang atau kelompok lain. Buatlah nama yang unik, menarik, mudah dingat, dan bisa menginspirasi. Bisa juga nama majalah dibuat berupa singkatan nama sekolah.

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

        Selain Crew utama, sebuah majalah boleh ada crew tambahan atau opsional. Crew opsional bisa diposisikann bagian iklan. Siapa tau pembina majalah sekolah mengizinkan majalah sekolah untuk mencari dana selain dana dari sekolah. Dalam hal ini iklan menjadi bagian penting untuk kelancaran hidup majalah sekolah.

  IV. Susunan Redaksi Majalah Sekolah

1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor tugasnya: Bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

V.  Manfaat Majalah Sekolah adalah:

  •  Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa
  • Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
  •  Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)
  •  Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
  •  Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

 VI. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.
AMembuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah  diingat.

B. Menentukan artikel yang akan ditampilkan.

  • Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.
  • Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
  • Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah
  • Profil Guru : dibuat secara bergantian mulai dari kepala madrasah, wakamad, guru dan staf
  • Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.
  • Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll.
  • Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll.
  • Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. dan berhadiah.
  • Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
  • Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

C. Pengajuan ISBN
Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

D.  Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.
Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran :

  •  Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
  •  Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku
  •  Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.
  •  Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
  •  Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
  •  Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan   pembaca


E. Mencari tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya

  • Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
  • Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
  • Lets go green
  • Raih Mimpi Setinggi Bintang
  • Hold Your Star
F. Cover dan Layout Menarik.

  • Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
  • Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.
  • Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA).
  • Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
  • Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
  • Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

G. Pembiayaan.

Pembiayaan digunakan untuk:

    1. Biaya cetak majalah
    2. Membayar HR crew
    3. Pembelian hadiah kuiz dll
Pembiayaan cetak majalah di bagi menjadi

              1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

      2. BOSDA

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

              3. Sponsor

Bisa dengan menggandeng walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah. Bisa juga setiap siswa diminta iuran setiap bulan Rp.2000 bagi siswa yang tidak keberatan.

H. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri

              Percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.

        Bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.
Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.ada musim pandemi kemarin majalah tidak dicetak, krn semua serba online. Maka majalah pun bisa tetap beredar secara online, via wa dan website sekolah.

         Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

I.  Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team

        Permasalahan dana dan kurangnya dukungan dari wali murid  menjadi faktor utama dalam pembuatan majalah  sekolah. Share informasi yang membuat orang tua siswa bangga melihat foto anaknya terpampang di majalah   agar wali murid  menjadi ketagihan untuk membaca majalah sekolah. Akhirnya wali murid sadar betapa pentingnya ada majalah sekolah dan sekolah pun menjadi terkenal di lingkungan masyarakat luas. 

 

Komentar

  1. Mantap...resume yang lengkap..salam literasi

    BalasHapus
  2. Akhirnya kelar, Mba. Selamat, tulisannya bergizi. Btw, nama moderator kelebihan 'r'

    BalasHapus
  3. Lengkap bingit, mantep bu Isti

    BalasHapus
  4. Karna diblo dengan apik dan ditulis dengan rapi jadi enak dibaca. Kerapihan tulisan menarik minat baca
    Selain isinya juga baguus top lah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

Pembelajaran Literasi Membaca

How To Be The F1