Mengenal Penerbit Indie

 

Mengenal Penerbit Indie


  • Pertemuan         : ke-17
  • Moderator         : Helwiyah
  • Narasumber      : Mukminin,S.Pd.,M.Pd.
  • Hari, Tanggal     : Rabu, 23 Februari 2022

        Hidup sebagai perantau dan jauh dari orang tua memang selalu jadi pikiran apalagi sebagai anak bungsu yang katanya anak bungsu itu anak paling disayang. Sejak merantau di Bumi Tambun Bungai tahun 1993, saya memang tidak setiap saat bisa ketemu orang tua khususnya ibu karena tanggung jawab pekerjaan yang tidak seenaknya bisa ditinggalkan. Malam ini pikiran lagi gak karuan setelah sore tadi terima telpon dari keluarga di Bantul yang memberi kabar kalau ibu saya sedang sakit. Pastilah kaget mendengarnya lalu saya video call bersama kakak-kakak biar bisa melihat kondisi ibu. Ibu saya yang saat ini berusia 88 tahun biasanya sangat senang apabila anak-anaknya video call, tetapi hari ini tadi terasa sangat berbeda. Mungkin karena menahan rasa sakit hingga sama sekali tidak mau menatap wajah anak-anaknya. Namun dari kejauhan lewat gawaiku tadi sempat kudengar ibu memanggil- manggil namaku anak bungsunya sedangkan kakak-kakakku tidak dihiraukan.

        Malam ini saya agak lambat membuka washapp dan ketinggalan jauh menyimak materi pertemuan ke-17. Begitu membuka WAG membaca flyer pelatihan BM PGRI dan membaca judulnya saya sangat tertarik dan ingin tau seperti apa sih Penerbit Indie itu? Apalagi dipandu oleh moderator yang cerdas dan narasumber yang berpengalaman di bidang penerbitan buku.


        Narasumber pada pertemuan ke-17 ini seorang bapak yang masih semangat menulis di usia 55 tahun dan merupakan alumni kelas BM gelombang 8 bersama Om Jay. Mukminin,S.Pd. M.Pd. yg terkenal dg nama panggilan dan nama pena Cak Inin. Beliau lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2 IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S 2 UNISDA Lamongan 2012. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah mengikuti selama 30  kali pertemuan bersama narasumber hebat PGRI akhirnya lahirlah buku resume Cak Inin yang sekarang terjual laris manis. Biodata lengkap Cak Inin bisa dilihat  di  https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
FB : Cakinin Mukminin Arminareka, IG : cakinin_mukminin, Blog : cakinin.blogspot.com

        Materi pada malam ini adalah Mengenal Penerbit Indie yang akan dikupas habis oleh narasumber Cak Inin. Ayo semangat menulis "Tiada kata terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku ( Cak Inin). Sebelum mulai, Cak Inin memberikan motivasi dan berbagi pengalaman selama bergabung di kelas BM Om Jay. Cak Inin membuka kelas dengan memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh tiga orang yaitu  menyebutkan 4 alasan mengapa seseorang menulis buku. Alhasil teman-teman bisa menjawab pertanyaan tersebut dan tiga yang tercepat mendapatkan hadiah buku. Jadi alasan seseorang menulis buku antara lain:
  1. Menyalurkan hobi
  2. Mendokumentasikan kegiatan 
  3. Untuk kenaikan pangkat 
  4. Hiburan
  5. Mengasah keterampilan
  6. Memperkuat daya ingat  
  7. Menambah wawasan pengetahuan  
  8. Untuk mengukir prestasi melalui ide/ gagasan
    Menurut pandangan Cak Inin pada zaman milenial sekarang ini banyak orang yang bisa menerbitkan buku baik pelajar, guru, pegawai, dosen, wiraswasta. Buku itu bisa berupa fiksi maupun nonfiksi. Seseorang yang mau menerbitkan buku harus berlatih menulis setiap hari dengan penuh ketekunan, perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.  Motivasi untuk belajar menulis sangat diperlukan agar keinginannya untuk berkarya bisa tercapai sesuai harapan. 

Contoh kata-kata motivasi menulis  :

  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
  2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali


A. Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Seorang yang ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui:

1. Prawriting
a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting
Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai draf tadi.
Penulis harus menulis harus sesuai dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan  penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekspresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yang perlu ditambahkan.

4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, Penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EBBI agar tidak banyak terjadi kesalahan pada penulisan. 

5. Publikasi
Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda?

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) 
✓ Kamlia Press Lamongan.

B. Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie menurut Cak Inin 


1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

# Penerbit mayor : mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor :

        Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

        Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3. Profesionalitas

# Penerbit mayor : tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4. Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :
Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5. Royalti

# Penerbit mayor :

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie:

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

C. Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 
melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah, daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis

2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf
Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

3. Bisa juga melayani cetak ulang dari penerbit lain.


D. Rincian biaya cetak buku Terbaru( Terjangkau) di Kamila Press Lamongan, hub. hp/wa Mukminin, 081330944498,

✓ Biaya Cetak buku A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)",
termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku:

a. 60 halaman:

  •  Cetak 5 buku/ eksp. = 566.000
  •  Cetak 10 buku/ eksp. = 632.000,
  • plus ongkir

b. 70 halaman:

  •  Cetak 5 buku = 570.000
  •  Cetak 10 buku = 650.000,
  •  Plus Ongkir

c. 85 halaman:

  •  Cetak 5 buku = 580.000
  •  Cetak 10 buku = 660.000

D. 90 halaman:
  • Cetak 5 buku = 600.000
  • Cetak 10 Buku = 715.000
e. 100 halaman:
  •  Cetak 5 buku = 635.000
  •  Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 halaman:

  •  Cetak 5 buku = 650.000
  • Cetak 10 buku = 751.000

g. 150 halaman:
  • Cetak 5 buku = 665.000
  • Cetak 10 buku = 800.000
h. 200 halaman:
  • 5 buku = 695.000
  • 10 buku = 841.000
i. 250 halaman:
  • Cetak 5 buku = 725.000
  • Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 halaman:
  • Cetak 5 buku = 753.000
  • Cetak 10 buku = 957.000
E. Setelah dicetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut: 

 Lebihnya dihitung harga cetak ulang :

  •  Cetak buku 60 hlm Harga @ 20.000
  •  Cetak buku 70-75 hlm harga @21.000
  •  Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
  •  Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
  •  Cetak buku 150 hlm @ 30.000
  •  Cetak buku 250 hlm. Harga @ 40.000
  •  Cetak buku 300 hlm. Harga @ 45.000
F. fasilitas Kamila Pres:

 Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.

        Kata Abah Khoiri ( Dosen Nusa Pakar Menulis ) JENENG BARU JENANG. Ayo segera  menulis apa.saja yang Bapak ibu bisa dan terbitakan bukunya, akan menjadi kebanggaan tersendiri. Niatkan untuk berbagi. Jangan keburu cari untung. 

          Tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis. Umur tak menjadi penghalang untuk belajar asalkan ada niat yang tulus disertai ketekunan dan kesabaran. Motivasi tertinggi Cak Inin menjadi penulis yang handal di usia yang tidak mudah lagi tapi tetap berkarya dan hasilnya luar biasa  karena ingin berbagi pengalaman lewat tulisan dan memberi.contoh anak didik, anak-anak beliau, teman-teman guru yg muda bahwa semua orang  bisa menulis asal ada niat kuat, nekat, cari mentor ( ikut pelatihan) dan segera menulis apa.saja yang sekiranya bisa ( sesuai passion.kita ). Menulis itu ibadah bisa memotivasi orang lain dan berbagi ilmu. Semangat menulis harus dijaga dengan sharing bersama teman-teman grup serta rajin blogworking ( mengunjungi blog teman utk tambahan ilmu dan cara menulis)


 


Komentar

  1. Tetap mampu menyelesaikan tugas meski dalam kondisi apapun
    Semoga sehat selalu bunda Isti beserta keluarga dan orang tua di sebrang .
    Mari terbitkan solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin terimakasih bu Ovi, Insya Alloh smg bisa terwujud

      Hapus
  2. Semangat, pelan tapi pasti, maju terus berliterasi hee

    BalasHapus
  3. Sehat selalu bunda Isti....salam literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 🤲🤲 salam sehat jg utk bunda & klrga
      Salam literasi

      Hapus
  4. Mbak, moga Ibu lekas sehat ya. Ayo, kapan mudik? mari kita ketemuan.

    BalasHapus
  5. Mantab jiwa bu Isti..
    Istimewa dan Jelita (Jelas, Informatif dan Tertata).
    Semoga ibu lekas sembuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak msh harus belajar dg kawan2 yg hebat

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1

Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir