Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan


 

  • Pertemuan         : ke-13
  • Modrator           : Muliadi
  • Narasumber      : Susanto, S.Pd.
  • Hari/Tanggal     : Senin, 14 Februari 2022

        Pertemuan ke-13 kelas BM dibuka oleh moderator Bapak Muliadi seorang guru SMKN I Tolitoli Sulawesi Tengah dengan ucapan salam. Beliau alumni Kelas BM Angkatan 19. Ucapan syukur tak henti-hentinya kita panjatkan atas kehadiran Allah swt, Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Pada malam ini semoga para peserta kelas BM diberikan kesehatan sehingga bisa mengikuti kelas  dan bisa menyerap ilmu yang menarik dan bermanfaat yang akan disampaikan oleh narasumber yang berpengalaman khususnya dalam ketrampilan menulis.

        Ada sebuah ungkapan Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya - Albert Einstein

       Menurut Pak Muliadi ungkapan di atas, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah.

     “Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan” merupakan tema yang diangkat pada pertemuan ini. Sebelum naskah kita diterbitkan dan dikonsumsi publik baik yang berupa artikel koran, media online maupun buku sebaiknya dilakukan  proofreading terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tata bahasa, ejaan, dan tanda baca sudah benar atau masih perlu diperbaiki lagi. Materi yang sangat menarik ini akan disampaikan oleh Bapak Susanto, S.Pd. yang sangat berpengalaman dalam dunia tulis- menulis.

     Susanto, S.Pd. yang akrab dipanggil dengan sapaan PakD adalah alumni kelas BM angkatan 15 yang kesehariannya sebagai guru SD kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Selain berpengalaman di bidang menulis  beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. PakD Susanto membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid-19 setelah ikut kelas Omjay Gelombang 15.

        PakD Susanto ternyata sudah membaca resume dari peserta kelas BM gelombang 23 dan 24. Ada satu tulisan hasil resume dari salah satu peserta kelas BM materi dari Pak Sudomo yang menarik menurut PakD yaitu pada laman: yantisdnmuncultiga.blogspot.com kutipan kalimatnya "Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici. Proofreading ditawarkan kepada para peserta kelas BM dan peserta pun sangat antusias berpartisipasi menjadi proofreader.

         Apa yang dimaksud dengan Proofreading?

       Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan.Proofreading  atau kadang disebut dengan uji-baca  membaca ulang sebuah tulisan. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.   

        Mungkin ada yang beranggapan bahwa tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda. Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk  akal atau belum. Tugasnya dapat dilakukan dengan manual, tetapi biasanya dilakukan di komputer menggunakan perangkat lunak atau aplikasi yang memungkinkan pemeriksaan teks secara otomatis.

        Tugas seorang proofreader sebelum naskah diterbitkan tidak hanya membetulkan ejaan atau tanda baca saja tetapi juga memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca sampai bisa diterima logika dan mudah dipahami orang lain. Proofreader harus dapat mengenali apakah kalimat sudah efektif atau belum susunannya, sudah tepat atau belum substansi tulisannya dan apakah sudah dapat dipahami oleh pembaca atau belum. Jadi intinya tugas seorang proofreader adalah membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

 Mengapa harus melakukan proofreading?

        Persiapkan sebuah naskah atau teks tulisan kita sebelum di terbitkan. Menulis artikel di koran, media online, buku maupun menulis di blog semua yang akan dipublikasikan kepada khalayak  perlu proofreading terlebih dahulu. Kesalahan bisa diperbaiki agar tidak menimbulkan kesalahpahaman pada pembaca.

        Rasa khawatir saat menulis karena takut tulisan jelek, gak ada yang mau membaca tulisannya, banyak tanda baca yang salah, struktur kalimat tidak pas, itu semuanya proses yang dialami oleh seorang penulis. Dengan begitu timbul gagasan untuk melakukan proofreading atau mengedit tulisan tersebut. Dalam menulis perlu kecermatan agar tulisan bisa selalu menarik di hati pembaca setia.    

        Ibarat membangun sebuah rumah setelah selesai rumahnya dibangun biasanya penghuni rumah merasa selalu ada yang masih kurang. Cat yang kurang menarik sampai diganti berkali-kali, ruangan yang ornamennya tidak sesuai, dll. Biasanya untuk urusan keindahan rumah harus dipoles berkali-kali padahal rumah itu hanya ditempati oleh penghuninya saja. Apalagi tulisan yang akan dicetak maupun dipublikasikan kepada khalayak setelah tulisannya selesai proses proofreading sangat perlu dan tidak boleh diremehkan.

        Maksud dan tujuan menulis itu untuk apa sebaiknya dipikirkan terlebih dulu jangan hanya untuk mengejar target atau terburu-buru mempublikasikan yang akhirnya berakibat fatal. Seandainya hal itu terjadi pada diri kita apa akibatnya ? Kata PakD Susanto :

Yang pertama, alih alih tulisan menjadi lebih baik, malah tulisan "nggak jadi-jadi".

Maksud hati membuat tulisan yang menarik, akibat kekurangcermatan dalam pengetikan tulisan di blog, tulisan menjadi berkurang nilai kemenarikannya. 

Yang kedua, tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat). Meskipun, seiring dengan waktu dan  kemampuan  kesalahan itu akan banyak berkurang. sehingga  tulisan menjadi enak dibaca.

Oleh karena itu, proofreading penting dilakukan, sebelum tulisan diterbitkan.


        Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif walau itu tulisannya sendiri. Proofreader juga bertindak sebagai seorang “pembaca”. Apakah tulisan itu sudah bisa dipahami atau masih berbelit-belit. Sebaiknya setelah selesai menulis endapkan dulu beberapa jam atau beberapa hari baru posisikan diri sebagai calon pembaca. Tanyakan pada diri sendiri apakah paham  dengan membaca tulisan sendiri. Nah yang perlu diperhatikan adalah:

Langkah Pertama

Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah keempat

1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3. Konsistensi nama dan ketentuannya

4. Perhatikan judul bab dan penomorannya

Langkah kelima

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.


Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo.

Proofreading tidak bisa hanya dikerjakan oleh mesin, tetapi juga dikerjakan oleh manusia yang mempunyai pikiran dan akal yang sehat sehingga bisa tau bagian mana struktur kalimat yang harus diubah, penggunaan ejaan dan tanda baca yang harus diubah, dll. Lakukan juga koreksi manual secara teliti. Berikut adalah tautan video tentang cara menemukan dan memperbaiki typo dengan mudah. https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo.

Komentar

  1. Mba Isti tulisannya begitu renyah. Mengalir enak dibaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengen belajar karo mb Rina cara resume sik apik mbak

      Hapus
  2. Balasan
    1. Heee inggih selalu Isti....mewa haaa terimakasih pak

      Hapus
  3. bu isti , mantap jiwa penulisannya, salam sehat slam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih salam kenal dan salam literasi juga bu Sri Wulan

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1

Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir