Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir

 


 

Pendidikan dan pembelajaran digunakan untuk membangun peserta didik menjadi lebih baik dari  berbagai macam kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.  Pembelajaran merupakan jiwa institusi satuan pendidikan yang mutunya  wajib  ditingkatkan  secara  terus menerus. Hal  ini  karena  peserta  didik mendapatkan  pengalaman  belajar  formal  terbanyak selama  mengikuti  proses  pembelajaran  di  sekolah. Kondisi  ini  menuntut  semua  pihak  untuk  menyadari betapa pentingnya  peningkatan  kualitas  pembelajaran  secara berkelanjutan,  dimana  guru  adalah  ujung  tombaknya.

Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.

Proses pembelajaran ada dua yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.

Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan inti, merupakan proses pokok pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi.

Kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Sehingga diketahui pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil atau belum.

Pengalaman mengajar sebagai guru sebaiknya dijadikan pelajaran untuk introspeksi dan dijadikan pondasi dalam pembelajaran berikutnya agar siswa tetap semangat dalam belajarnya. Pengalaman mengajar pada jam pelajaran terakhir memberikan sensasi sendiri, karena pada jam terakhir tersebut pada umumnya guru banyak mengeluh karena siswanya kurang semangat, mengantuk, tidak serius lagi, sudah hilang konsentrasi, sudah lelah sehingga pelajaran seakan menghabiskan waktu untuk menunggu pulang saja. Pada umumnya guru-guru menghindari atau tidak mau mengajar di jam terakhir karena ada alasan tertentu. Saya sebagai guru Bahasa Indonesia tentunya memiliki pengalaman mengajar pada jam pelajaran akhir. Bertahun-tahun menjadi guru selalu mendapat jadwal mengajar jam terakhir, akhirnya saya mencari dan menemukan strategi atau cara mengajar

Pada awalnya saya suka bermain game “Kuis who wants to Be Millionare “maka saya iseng-iseng memberikan kuis tersebut pada awal saya mengajar untuk variasi agar siswa tidak jenuh atau sebagai penghilang kantuk. Siswa saya bagi berkelompok dengan tiap kelompok terdiri empat anak, sehingga dalam kelas tersebut ada delapan kelompok. Setelah siswa duduk berkelompok, saya jelaskan petunjuknya, bahwa sebelum mulai belajar akan ada permainan game selama sepuluh menit. Kelompok yang dapat  menjawab pertanyaan  terbanyak dari game tersebut maka dialah pemenangnya. Setiap kelompok saya bagi copian kuis tersebut dan sudah siap di laptop  masing-masing kelompok. Sungguh di luar dugaan semua siswa menjadi antusias dan semangat sekali untuk bermain kuis ini. Setelah saya tentukan pemenangnya hanya dengan hadiah sebungkus permen mereka senangnya luar biasa. Setelah selesai bermain kuis  barulah mulai belajar seperti biasa. Meskipun pembelajaran keluar dari materi pokok yang akan saya sampaikan karena bermain kuis, tetapi saya mendapatkan semangat yang melibatkan emosi, dan menurut saya inilah pembelajaran yang menyenangkan dan menantang siswa.

Sesungguhnya menjadi guru itu harus mampu memperdayakan siswa dalam siatuasi apapun. Guru yang super adalah idola dan kebanggan semua siswa. Guru yang kreatif mampu mempengaruhi dan menggerakkan siswa-siswanya. Guru perlu menemukan gagasan selingan yang menarik bagi siswa dalam belajar agar siswa merasa enjoy dan tidak tegang. Pada saat siswa mulai jenuh guru bisa  memberikan semangat dan memberikan hiburan dengan bermain kuis atau yang lainnya.

Pada saat saya mengajar jam pelajaran terakhir di kelas  yang siswanya  bisa dikatakan banyak pendiam dan kurang semangat belajar akhirnya saya ketemu juga kuis  yaitu kuis Cerdas Cermat. Ketika  saya masuk kelas,  saya sampaikan bahwa sebelum masuk materi pokok kita  akan bermain kuis cerdas-cermat berhadiah. Siswa saya bagi kelompok, kemudian saya sampaikan aturan mainnya. Semua siswa berhak menjawab, yang jawabannya benar mendapat nilai  seratus dan yang salah minus seratus. Kolom penilaian pun saya buat di papan tulis dengan catatan keputusan dewan juri mutlak tidak boleh diganggu gugat. Apa yang terjadi di kelas saya, betul-betul luar biasa hebohnya. Belum lagi apabila ada kawan yang menjawab salah maka teman kelompoknya akan berseru dan mendatangi kawannya  tersebut dan berkata huhuuuhuu….

 Dengan demikian pelajaran kita diperhatikan dengan serius oleh siswa walau di jam terakhir.  Bermodal dua bungkus permen atau snack ringan pelajaran menjadi luar biasa. Tak sia-sia mengajar bisa membuat siswa bahagia dan sebagai guru saya juga bangga bisa membuat siswa senang.

Pada kesempatan lain terkadang saya memutarkan film pendek. Setelah itu saya berikan soal untuk membuat sinopsis dan mencari unsur intrinsik dari film tersebut secara berkelompok. Beginilah cara saya membuat semangat dan antusias dalam belajar meskipun kadang keluar sedikit dari pakem materi pokok, tetapi semangat tetap terjaga untuk semua siswa. Berikan selingan-selingan materi yang bermanfaat dan bermakna bagi siswa agar siswa merasa senang  serta semangat untuk mengikuti pelajaran apalagi di jam terakhir.   Selamat berkreasi dan berinovasi  dalam mengajar. Majulah guru-guru Indonesia dalam mencedaskan anak bangsa yang unggul, kreatif, inovatif, dan berakhlaqul karimah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1