Bucket Bunga untuk Si Gadis


Tantangan Menulis  ke-5
Hari, tanggal: Selasa, 14 Juni 2022



 

        Saat itu ketika hari menjelang senja di Kotaku Palangka Raya diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang menggelegar. Terlihat sepi warga di sekitar rumahku dan tak terdengar celotehan bocah kecil di samping rumahku. Lalu lintas di depan rumah pun terlihat sepi tak ada hilir mudik kendaraan seperti hari-hari biasanya. Yang terdengar hanyalah nyanyian si Wolly kucing peliharaan anak-anak.

        Senja semakin menjauh hujan tak kunjung usai. Malam pun semakin larut tiba-tiba perut ini terasa keroncongan menandakan waktunya diisi, namun apa daya melihat kue kering sisa lebaran yang masih berbaris rapi di atas meja ruang tamu cuma dilirik saja. Melihat di meja makan hanya tersisa seporsi rawon sisa makan siang yang tak cukup untuk makan satu keluarga. Membuka majicom nasinya juga tinggal seujung centong, mau order lewat gofood tak ada yang aktif karena hujan semakin lebat. Demi mengantisipasi perut semakin keroncongan akhirnya kubuka kulkas mencari kalau ada stok bahan makanan yang cepat saji yang bisa untuk mengganjal perut , dan ternyata masih ada 2 plastik pentol bakso sisa beberapa hari yang lalu.

        Dua plastik pentol akhirnya dieksekusi, dengan proses masak sekitar satu jam akhirnya jadilah pentol bakar yang lezat untuk dimakan bersama keluarga. Dalam waktu sekejap pentol bakar itu sudah habis karena anak-anak kebetulan suka makanan tersebut.

        Menunggu hujan tak juga reda, mau tidur pun belum merasa ngantuk, bingung apa yang mau dikerjakan apalagi wifi dimatikan karena takut terkena petir. Akhirnya kuambil vas bunga yang ada di atas meja tamu untuk dibikin bucket bunga buat acara perpisahan gadisku yang sekarang kelas VI SD IT Alfurqon Palangka Raya.

        Bahan-bahan berupa kertas, isolasi, bunga plastik, vita sudah kusiapkan akhirnya mulailah uji coba membuat bucket bunga dengan tutorial youtube. Saya bersama suami berlomba membuat bucket bunga dengan berbagai cara agar hasilnya bisa terlihat rapi dan cantik dipandang mata. Setelah beberapa kali bongkar pasang akhirnya jadilah bucket bunga tersebut. Yah daripada harus membeli harus keluar uang lebih baik memanfaatkan barang yang ada di rumah sekaligus belajar membuar ketrampilan sebisa mungkin. Bagi yang berminat bucket bunga ini bisa juga dijadikan ladang bisnis.

        Melihat hasilnya ternyata si gadis Keisha suka dan nanti akan dibawa pada saat perpisahan di Swiss Bell Danum tanggal 18 Juni 2022. Tak perlu mahal untuk membuat karya yang penting mau berusaha dan mau belajar hasilnya pasti sangat membanggakan dan bisa bermanfaat untuk keluarga tercinta.

Komentar

  1. Semoga lancar dalam perpisahan pada tanggal 18 Juni 2022 yah Bu sehat terus serta menulis terus bagikan air mengalir sampai ke lautan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin terimakasih sehat selalu utk kita nggih Bu

      Hapus
  2. Balasan
    1. Aamiin matur nuwun doanya ya Bu Rumi doa yg sama utk Bu Rumi & klrga 🤲

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

Pembelajaran Literasi Membaca

How To Be The F1