Penari Kecilku
Tantangan Menulis hari ke-15
Hari,tanggal: Jumat,24 Juni 2022
Hari,tanggal: Jumat,24 Juni 2022
Jadwal padatku selalu ada di hari Jumat mulai pagi jam 10.00 antar jemput les Bahasa Inggris di GLC untuk mengisi kegiatan liburan sekolah anakku dan sore sehabis sholat Asar lanjut antar jemput latihan menari di sanggar sampai menjelang sholat Magrib. Semua itu demi mengembangkan bakat anak, kita sebagai orang tua tinggal mengarahkan kemauan anak dan harus konsekuen menjadi pendamping pada saat anak membutuhkan kita. Rasa semangat harus kita tunjukkan di depan anak agar anak kita juga merasa nyaman dan lebih percaya diri saat mengikuti berbagai kegiatan.
Tak terasa tantangan menulis Om Jay sudah memasuki hari ke-15. Hari ini aku merasa kesulitan mendapatkan ide mungkin karena aku harus wira-wiri ke sana kemari. Sebelum berangkat menjemput anak ke sanggar tari, baru kutemukan ide untuk menulis tentang tarian yang selama ini dikuti anakku. Berhubung latihan nari belum selesai kubuka instagram mencari foto kenangan si bungsu Keisha pada saat tampil menari untuk kujadikan tulisan. Buka, buka dan buka akhirnya kutemukan juga foto yang dimaksud.
Ada sedikit cerita, pada saat anakku Keisha sekolah TK selalu takut apabila melihat tarian Kalimantan yang penarinya mamakai bulu di bagian kepala, bahkan sampai menangis minta sembunyi. Begitulah ciri khas penari Dayak dengan perangkat kostumnya yang biasa dipakai saat tampil pentas maupun saat diminta mengisi acara hajatan ataupun kegiatan suatu instansi. Seiring berjalannya waktu ketika duduk di kelas dua Sekolah Dasar tiba-tiba Keisha mulai tertarik dengan menari dan akhirnya kudaftarkan di sanggar tari. Pertama kali bergabung di sanggar masuk di kelompok anak dengan jadwal latihan setiap hari Kamis dan Sabtu. Dengan setia kutunggui setiap latihan biar tau perkembangan anak.
Di sanggar tersebut, Keisha mendapatkan banyak teman yang seangkatan. Mereka sangat serius mengikuti latihan karena pelatihnya nari sangat disiplin dan tegas. Apabila akan ada penampilan pentas atau lomba dipilihlah beberapa anak yang dianggap sudah luwes dan sudah menguasai gerakannya. Beberapa tarian yang penah ditampilkan antara lain: Tari Bakul, Tari Selendang, Tari Giring-Giring, Tari Tanggui, Tari Pulung dan tari Barasih.
Pada tahun 2019 kesempatan yang bisa dibilang luar biasa karena kebetulan Kalimantan Tengah ditunjuk menjadi perwakilan untuk menari massal Hyang Dadas di Istana Negara pada saat upacara penurunan bendera pada tanggal 17 Agustus 2019 dengan jumlah penari sekitar 250 orang dari Kalimantan Tengah. Pada saat itu di sanggar anakku diminta 10 penari khusus anak-anak, sedangkan beberapa sanggar yg lain diminta penari remaja dan dewasa. Alhamdulillah Keisha terpilih ikut dalam tarian tersebut. Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bisa tampil menari di Istana Negara disaksikan langsung oleh Presiden RI.
Tiba-tiba pandemi melanda, hampir dua tahun latihan menari untuk kelas anak diliburkan. Bulan Mei 2022 latihan kembali diaktifkan, gak terasa anakku sudah lulus SD sehingga di kelas menari masuk di kelompok remaja yang latihannya setiap Jumat sore. Di kelas remaja mereka bisa lebih mandiri dan tidak perlu ditunggui lagi saat latihan tidak seperti waktu kelas anak.
Tak terasa kini penari kecilku sudah memasuki masa remaja dan tetap tidak lepas dari pengawasan serta dukungan orang tua dalam sumbangsihnya melestarikan budaya bangsa.

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar