Pengalaman Pertama Berbuah Manis

 Tantangan menulis hari ke-7
 Hari,tanggal : Kamis, 16 Juni 2022

Kumpulan cerpen siswa tahun 2019





Kumpulan cerpen siswa tahun 2020

Proses Belajar Mengajar tahun pelajaran 2021/2022 anggaplah tinggal satu langkah lagi yaitu pembagian rapor kenaikan kelas X dan XI yang akan dibagikan pada tanggal 24 Juli 2022. Berbeda dengan rapor kelas XII yang sudah dibagikan terlebih dahulu karena mereka telah selesai mengenyam pendidikan di tingkat SMA dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di bangku Perguruan Tinggi.

Pada tahun pelajaran 2021/2022 suatu keberuntungan karena di dalam SK pembagian tugas mengajar yang dibagikan Wakamad Kurikulum namaku tercantum sebagai pengajar di kelas XII sebanyak enam kelas yaitu kelas XII Agama1, XII Agama 2, XII Bahasa, XII MIPA 5, XII IPS 1, XII IPS 2. Selain itu, mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas XII Ilmu Bahasa.

Begitu membaca SK pembagian tugas terbesit dalam pikiran bagaimana caranya agar siswa-siswi bisa mempersembahkan sebuah karya berupa tulisan dan diterbitkan menjadi sebuah buku untuk dijadikan kenang-kenangan pada saat perpisahan. Semua ini terinspirasi dari kelas belajar menulis PGRI asuhan Om Jay yang pernah saya ikuti di gelombang 23 dan 24 dipaparkan materi tentang cara mudah menerbitkan buku dan cara mengirimkan ke penerbit. Akhirnya angan-angan yang ada dalam pikiran kuceritakan kepada siswa-siswiku. Ekspresi para siswa bermacam-macam ada yang kagum dan bangga apabila karya mereka ada di buku, ada yang penasaran, bahkan ada yang cuek sama sekali seakan tidak ada respon.

Sebenarnya bukan yang pertama kali siswa-siswi  membuat karya berupa antologi. Kelas XI semester ganjil kebetulan ada materi tentang cerpen, pada saat itu biasanya setiap siswa saya arahkan untuk membuat satu cerpen dengan tema bebas. Cerpen-cerpen tersebut kemudian diserahkan kepada salah satu siswa yang sudah  ditunjuk sebagai koordinator untuk menerima file dari kawan-kawannya. Waktu pengumpulan dibatasi biasanya dua bulan atau atas kesepakatan bersama, apabila ada siswa yang terlambat mengumpul maka otomatis cerpen siswa tersebut tidak bisa digabung dengan cerpen yang lain tetapi dijilid secara terpisah. Hal ini sudah berjalan hampir tiap tahun karena sebelum Pandemi Covid 19 saya sering mendapat jadwal di kelas XI dan setiap kelas wajib mempunyai satu antologi cerpen.

Serah terima dengan pengelola perpustakaan tahun 2020

Tahun 2020 sebelum adanya Pembelajaran Jarak Jauh saya beserta perwakilan  siswa menyerahkan  antologi cerpen karya siswa  kelas XI kepada pengelola perpustakaan sekolah. Ada salah seorang guru yang menyarankan mengapa antologi itu tidak dijadikan buku saja tetapi hanya dijilid biasa padahal cerpen itu bagus-bagus. Mendengar saran dari kawan terasa  belum tertarik karena saya tidak tahu bagaimana caranya menerbitkan buku dengan penerbit.

        Akhir bulan Februari setelah menerima pemaparan materi dari kelas belajar menulis gelombang 23 dan 24 tentang Penerbit Indie akhirnya saya mulai memahami dan tertarik untuk membuat antologi siswa karena sudah diberikan kemudahan untuk mengenal penerbit buku. Keesokan harinya saya menginformasikan kepada siswa untuk belajar menulis dalam rangka Gerakan Siswa Menulis Karya. Tulisan siswa bersifat bebas bisa berupa puisi, pantun, cerpen, cerita inspiratif, dan cerita narasi. Batas pengumpulan tugas selama satu bulan dikumpulkan di geogle classroom.  
        Bagi siswa yang suka menulis hal itu tidak masalah bahkan mereka sangat senang. Ada siswa yang cepat mengirim tugasnya, tapi ada juga yang harus diingatkan karena ada alasan tertentu. Selama menunggu siswa yang lain mengirim tugas ada karya yang saya kirim ke harian media massa dan Alhamdulillah karya tersebut dimuat di koran. Koran itu pun saya bawa ke beberapa kelas untuk menyemangati mereka yang belum membuat tulisan.


        Dari jumlah enam kelas 191 siswa tercatat, 90 siswa mengumpulkan puisi, 24 mengumpulkan cerpen, 21 cerita inspiratif, 27 pantun, 23 cerita narasi dan 6 siswa tidak mengumpulkan tugasnya. Setelah saya koreksi satu persatu dan cek plagiarisme yang terpilih karyanya untuk bisa diterbitkan buku antologi terdapat 63 penulis puisi dan 13 penulis cerpen.

        Saya selaku guru Bahasa Indonesia memberikan apresiasi yang luar biasa kepada siswa-siswi kelas XII Generasi 40 yang telah bersedia menulis karya dan bisa mengumpulkan tugasnya tepat waktu sehingga  bisa menerbitkan buku antologi cerpen dan antologi puisi ini. Karya yang monumental ini saya harapkan bisa menjadi motivasi dan pemacu kreativitas bagi siswa-siswi MAN Kota Palangka Raya  untuk lebih mengembangkan potensi dan kompetensi diri  dalam membuat karya-karya yang lain agar menjadi lebih eksis dalam berkarya.

         
Antologi Cerpen dan Antologi Puisi ini dibuat sedemikian rupa semata-mata untuk membangkitkan kembali minat baca siswa-siswi dan sebagai motivasi dalam berkarya khususnya karya tulis untuk meningkatkan kualitas diri dan pembelajaran di sekolah terutama untuk pembelajaran sastra. Dalam pembelajaran cerpen dan puisi, siswa diharapkan dapat membaca, membedah, memahami kaidah kebahasaan, menafsirkan makna, menelaah proses kreatif, memahami karakter, mengonversi, sampai mampu menulis cerpen dan puisi.

        Upaya untuk terus menggerakkan semangat menulis  di kalangan siswa-siswi  MAN Kota Palangka Raya  menjadi program guru Bahasa Indonesia, sebab apabila siswa-siswi mempunyai perhatian dan kemampuan menulis cerpen dan puisi tidak saja turut menggairahkan kesusastraan nusantara, tetapi terlebih dari itu dapat menciptakan iklim bersastra di sekolah kami agar dapat meningkatkan apresiasi siswa tentang cerpen dan puisi. Dengan demikian akan semakin banyak program sastra masuk sekolah sehingga bisa memberikan ruang kepada siswa untuk membiasakan menulis serta memperkenalkan karyanya kepada masyarakat.

        Aktivitas menulis cerpen di kalangan siswa-siswi juga turut mengembangkan literasi di sekolah dalam rangka memperkuat karakter bangsa dan sejalan dengan program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa. Isi  buku Antologi Cerpen dan antologi puisi ini  adalah ungkapan dari penulis, berupa pengalaman sehari-hari penulis, kisah inspiratif, ajakan moral, dan coretan kejadian dari penulis. Motivasi dari guru-guru Bahasa Indonesia juga luar biasa dan sebagai Kepala MAN Kota Palangka Raya sangat bangga dan mendukung atas terbitnya kedua buku antologi ini.

        Apresiasi yang luar biasa  disampaikan Kepala MAN Kota Palangka Raya kepada siswa-siswi MAN Kota Palangka Raya kelas XII GEN 40 Tahun Pelajaran 2021/2022 atas karyanya  membuat buku yang berjudul “ Antologi Cerpen Sebaris Goresan Pena Literasi” dan Antologi Puisi Menapak Jejak Sukma.dalam rangka Gerakan Siswa Menulis Karya. Kegiatan ini  bertujuan untuk  membentuk pendidikan karakter dan membekali para siswa yang memiliki ketrampilan menulis untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya serta mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam melahirkan karya tulis.

Antologi cerpen Sebaris Goresan Pena Literasi


Antologi puisi Menapak Jejak Sukma


        Kepala MAN Kota Palangka Raya juga mengucapkan selamat atas prestasi para penulis,semoga buku Antologi karya sisw-siswi generasi 40 dapat menjadi penyemangat dan menginspirasi siswa yang lain untuk berkarya dan terus menulis.

        Sesuai rencana awal buku “Antologi Cerpen Sebaris Goresan Pena Literasi” dan “Antologi Puisi Menapak Jejak Sukma ”akan diserahkan siswa kepada Kepala Madrasah pada saat perpisahan sebagai kenangan-kenangan dari mereka. Alhamdulillah kedua buku itu bisa selesai tepat waktu sehingga perwakilan dari salah satu siswa bisa menyerahkan kepada Bapak Kepala Madrasah. Pada saat yang bersamaan saya serahkan sertifikat kepada 13 penulis cerpen dan 63 penulis puisi. Acara pelepasan siswa kelas XII generasi 40 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 26 Mei 2022 di Swiss Bell Danum. Simak link berikut: https://youtu.be/1KdAAtBPAj4


Sertifikat penulis cerpen dan puisi


Menyerahkan buku karya siswa tahun 2022 saaat perpisahan





   Semoga buku “Antologi Cerpen Sebaris Goresan Pena Literasi” dan “Antologi Puisi Menapak Jejak Sukma ” ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia juga berharap buku Antologi Cerpen ini bisa menambah koleksi perpustakaan sekolah atau madrasah  serta perpustakaan koleksi pribadi generasi muda Indonesia khususnya siswa-siswi MAN Kota Palangka Raya.

    "Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya". - Stephen King






Komentar

  1. Guru yang telaten dan sabar, luar biasa hasilnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah berkat dukungan kawan2 guru bhs Indonesia ayo Bu Rumi jadikan antologi puisi siswa juga

      Hapus
  2. Luar biasa bu Isti, sdh jadi buku cerpennya...
    Nanti saya mau membaca cerpen siswa, pasti seru2 ceritanya.

    BalasHapus
  3. Wah ini sdh kelihatan buahnya insya Allah manis dan bermanfaat tuk umat.. Jadi penyemangat kami ya bu... 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo Bu hajah Endang harus semangat menulislah setiap hari pasti jadi ketagihan mau nulis

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

Pembelajaran Literasi Membaca

How To Be The F1