Jadikan KTI Menjadi Buku

 

                                            Menulis Buku dari Karya Ilmiah 

  • Pertemuan       : ke 6
  • Narasumber    : Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
  • Moderator       : Raliyanti


        Malam ini berbeda dengan malam sebelumnya, hati ini rasanya gembira sekali karena sore tadi dapat chat dari anak sulung yang mengatakan mau pulang dan minta jemput di tempat biasanya yaitu di depan alfamart yang terletak di dekat Jembatan Kahayan. Si sulung yang saat ini bekerja di sebuah bank di Kabupaten Gunung Mas biasanya setiap Jumat malam pulang untuk bertemu dengan orang tua dan kedua adiknya. Empat jam perjalanan harus ditempuh untuk bisa sampai rumah.

        Kegembiraan itu terasa lebih lengkap ditambah dengan menyimak obrolan di WAG kelas BM gelombang 23 dan 24 bahwa untuk materi malam ini tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Sebagai seorang guru saya sangat tertarik menyimak materi karena bagi ASN buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin angka kredit dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah.

        Hari ini Jumat, tanggal 28 Januari 2022 merupakan pertemuan ke-6 kelas BM gelombang 23 dan 24 dipandu oleh Bu Raliyanti yang akan membersamai seorang narasumber muda berbakat dengan segudang karya, juga salah seorang guru bidang studi IPA di SMPN 8 Semarang Jawa Tengah yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Selain mengajar Bu Noralia juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog serta sebagai pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

        Guru muda yang sangat berbakat ini sudah menghasilkan 25 buku solo maupun buku antologi. Saat ini sedang tahap penyelesaian buku antologi dan buku solo. Prestasinya juga luar biasa bahkan sampai memperoleh medali perunggu pada olimpiade kimia nasional kategori guru. Prestasi lain yang dicapai sebagai narasumber di berbagai kegiatan profesional.

Pengertian, Ciri-Ciri dan Struktur Karya Ilmiah

Pada laman https://sevima.com/pengertian-karya-ilmiah-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenis-karya-ilmiah/ disebutkan bahwa menurut beberapa ahli pengertian karya ilmiah antara lain :

1. Brotowodjoyo,

Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.

2. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi,

        Karya ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.

        Struktur Karya Ilmiah

         Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya yaitu :

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis.


Ciri-ciri Karya Ilmiah

Hal - hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah adalah:
    1. Reproduktif
    2. Tidak ambigu
    3. Tidak emotif
    4. Menggunakan bahsa baku
    5. Menggunakan kaidah keilmuan
    6. Bersifat dekoratif
    7. Terdapat kohesi
    8. Bersifat objektif
    9. Menggunakan kalimat efektif
        Berbicara tentang karya ilmiah, setiap orang yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan S1 maupun S2 pasti pernah berjuang untuk membuat skripsi maupun tesis sekedar untuk memenuhi tuntutan kelulusan dan mendapatkan gelar. Setelah sidang dan dinyatakan lulus sampai wisuda skripsi dan tesis itu tergeletak di lemari buku atau tersusun rapi di perpustakaan kampus.

        Begitu juga dengan guru yang mau mengajukan kenaikan pangkat, KTI yang dibuat dengan susah payah dan penuh perjuangan setelah mendapat poin penilain angka kredit, KTI itu disimpan begitu saja oleh penulis atau terkadang untuk pajangan menambah koleksi perpustakaan sekolah.

        Berbulan-bulan bahkan ada yang sampai bertahun-tahun jika mengingat perjuangan menyelesaikan KTI,tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Rasa tidak rela jika KTI yang sudah kita buat itu hanya kita sendiri yang menikmati atau pihak tertentu saja yang mengetahui. Sangat disayangkan hasil riset yang sudah kita lakukan hanya tergeletak di perpustakaan atau tidak tersampaikan kepada masyarakat.

Agar tidak terjadi hal seperti itu banyak solusi yang bisa bermanfaat untuk bisa dinikmati masyarakat luas. Bagaimana solusinya? Solusinya yaitu dengan “mengubah menjadi sebuah buku.”

Manfaat mengonversi karya ilmiah menjadi buku agar bisa dinikmati pembaca antara lain:
  1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  2. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
  3. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah
  4. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
  5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
Semuanya perlu proses tidak instan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Begitu juga dengan membuat buku. Ada cara khusus yang bisa digunakan penulis dalam mengubah KTI menjadi sebuah buku.

Perbedaan format buku dan KTI :

a. format buku berisi :
  • judul
  • kata pengantar
  • prakata
  • daftar isi
  • isi buku
  • daftar Pustaka
  • sinopsis
  • profil penulis
Boleh ditambah daftar gambar, indeks,

b. format KTI berisi :
  • judul
  • lembar pengesahan
  • kata pengantar
  • halaman persembahan
  • daftar isi
  • pendahuluan
  • tinjauan Pustaka
  • metode penelitian
  • pembahasan
  • kesimpulan
  • daftar Pustaka
  • lampiran
Trik atau cara konversi KTI menjadi buku antara lain:

A. Ubah judul

Judul diubah lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat

B. Ubah daftar isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa :

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis rise

Ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu:

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku


Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku


Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul


C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21.

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja.

E. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing.

E. Daftar pustaka boleh menggunakan situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi.

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

I. Untuk menghindari plagiarisme, sebaiknya tidak hanya sekedar copy paste KTI tetapi menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli.

        Konsekuen dan konsisten adalah kunci utama penulisan buku agar bisa selesai tepat pada waktunya . Biasakan tidak menunda- nunda pekerjaan. Berkumpul dengan orang-orang yang mempunya hobi yang sama akan semakin meningkatkan semangat dan gairah untuk menulis. disertai dengan NIAT dan tentunya ada support dari keluarga untuk bisa meraih semua yang kita inginkan.














Komentar

  1. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  2. Lengkap, rapi keren bu Isti.. Semangat.. Lanjut

    BalasHapus
  3. Semangat bundaa, terus menulis sampai kelak berbuah manis

    BalasHapus
  4. Lengkap Bunda...komunikatif, ketemu yang sefrekuensi emang bikin nyaman ya.

    BalasHapus
  5. Warna-warni tulisan menambah semangat tuk membaca. Isinya komplit.

    BalasHapus
  6. Matur nuwun, Betul Bu Rina biar tambah semangat nulis

    BalasHapus
  7. Resume nya lengkap, keren, enak dibacanya.

    Salam Literasi 👍👍

    BalasHapus
  8. Sajian di awal kalimat membuat pembaca melanjutkan sampai akhir. Tulisan yang bagus buu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih masih terus belajar biar bisa wujudkan mimpi

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1

Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir