Teknik Promosi Buku

Teknik Promosi Buku

 

  • Pertemuan       : ke-28
  • Moderator       : Widya Setianingsih
  • Narasumber    : Akbar Zainudin,M.M.,MJW.
  • Hari,Tanggal   : Senin, 21 Maret 2022
 
Setiap orang pasti punya mimpi. Mimpi itu bisa terwujud apabila kita mau mewujudkannya. Apabila mimpi menjadi seorang penulis kita harus punya ide atau gagasan untuk dituangkan dalam tulisan. Semuanya perlu proses kalau ingin  dikenal orang banyak bahkan dikenal dunia karena tulisan kita bisa memberikan informasi kepada orang lain dan bisa menginspirasi banyak orang. Dengan tulisan,  membuat pembaca bisa merasakan dan bisa melakukan seperti apa yang ada dalam tulisan. Tinggal bagaimana caranya agar kita bisa mempromosikan tulisan kita dan bisa dikenal orang lain.

Pertemuan ke-28 kelas BM dibuka oleh moderator Widya Setianingsih seseorang yang sangat puitis. Bersama narasumber AKBAR ZAINUDIN, MM. MJW. Seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi . Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Sudah cetakan ke-13 sudah beredar 55.000 eksemplar.


Materi malam ini tentang Strategi Pemasaran, terutama Promosi Buku, yang diambil dari buku narasumber UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari. Informasi lengkap di 
http://akbarzainudin.com/tentang/buku-ke8-uktub-panduan-lengkap-menulis-buku-dalam-180-hari/.

Strategi pemasaran buku menurut Akbar Zainudin, MM. MJW. Penulis buku tidak hanya dituntut untuk bisa menulis tetapi diharapkan bisa membantu proses pemasarannya agar buku bisa laku dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Dalam buku yang berjudul “ UKTUB” ditulis tentang proses pemasaran buku. Chanel youtube https://youtu.be/lZhAixv86wA

Strategi Pemasaran Buku ( strategi 4P )

  • Produc ( strategi produk )
  • Price ( strategi harga )
  • Place of distribution ( strategi distribusi )
  • Promotion ( strategi promosi )
Dalam hal pemasaran buku sebelumnya harus ditentukan target pembacanya. Strategi pembaca anak-anak dan orang dewasa berbeda, pembaca laki-laki dan perempuan juga strateginya berbeda.

Seorang penulis sebelum menulis buku harus menentukan target audiensi untuk dibaca siapa buku yang  kita tulis karena  strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. Apabila sudah tahu bagaimana profil pembacanya baru dibahas tentang strategi pemasaran buku.

    A. Produc ( strategi produk )

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Misalnya buku untuk guru tentu berbeda buku untuk siswa, buku untuk santri, mahasiswa, anak-anak tentu berbeda dengan buku dewasa.

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

     B. Price ( strategi harga )

  • Harga umum
  • Harga premium
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Harga umum merupakan harga standar seperti harga buku lainnya dan menyesuaikan tebalnya halaman. Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

Penerbit Almahira menerbikan buku-buku harga premium dengan harga menengah ke atas seperti buku Alquran, buku keagamaan, dan ternyata ada pasarnya sehingga buku laku terjual yang terpenting kualitasnya buku tersebut baik.

    C. Place of distribution ( strategi distribusi )

Distribusi dibagi menjadi dua yaitu distribusi tradisional dan nontradisional.

Distribusi tradisional maksudnya toko-toko buku baik jaringan nasional  misalnya Gramedia, Kharisma, atau toko-toko buku lokal.

 Distribusi nontradisional dijual melalui:

  • Melalui MLM ( Multilevel Marketing ) buku dijual oleh agen MLM dan dimasukkan dalam salah satu produk.
  • Melalui penjualan langsung secara door to door atau secara online lewat Instagram maupun Facebook
  • Melalui Marketplace /e-Commerc( Lazada, Tokopedia, Shopee, Buka Lapak,dll)

 

     D. Promotion ( strategi promosi )

Promosi buku perlu dilakukan kerjasama antara penulis dengan penerbit. Cara promosi agar orang lain kenal dengan buku kita antara lain:

1. Lounching Buku

Lounching maksudnya mengumumkan bahwa kita mempunyai buku baru. Buku pertama yang baru terbit perlu lounching atau diluncurkan. Lounching bisa dilakukan di masjid, lembaga pendidikan, aula, hotel, komunitas atau majelis ta’lim. Lounching bisa diselenggarakan oleh penerbit apabila ada anggaran tetapi bisa juga kolaborasi antara penerbit dengan penulis.
Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.


       2. Bedah Buku

Bedah buku bisa dilakukan secara online maupun ofline. Bedah buku secara ofline misalnya di perpustakaan, masjid, atau di tempat lain, sedangkan secara online bisa melalui facebook live, Instagram live, dan zoom. Bedah buku bisa setiap minggu misalnya dalam buku ada 15 bab berarti bedah buku bisa dilaksanakan selama 15 minggu. Jumlah peserta tidak berpengaruh yang penting ada video perekam dan video tersebut bisa dishare di youtube maupun facebook agar bisa dilihat orang lain sehingga orang yang melihat bisa menaruh kepercayaan kepada kita. Gunakan semua fasilitas  online yang kita miliki misalnya lewat facebook, Instagram, zoom, webinar agar lama kelamaan orang akan tertarik dan mau membeli buku kita. 

3. Seminar atau Worshop
Lakukan Seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Lakukan Seminar ataupun workshop secara intensif karena materinya ada di buku.  

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. Seminar atau workshop  membantu penjualan buku. 

4. Membangun Komunitas 

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

         5. Membangun jaringan reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

 6. Jualan di marketplace

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

7. Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Menurut Akbar Zainudin,M.M.,MJW. kelebihan seorang penulis, jika bisa memiliki beberapa keterampilan maka akan membantu proses penjualan buku :
  1. Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
  2. Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
  3. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Sesi Tanya Jawab 

UKTUB bersal dari Bahasa Arab artinya tulislah.UKTUB sebuah rangkuman bagaimana menulis buku mulai dari mencari ide, kemudian mengembangkan ide dengan membuat outlet. Outlet yang paling mudah dengan cara peta pikiran what, way, how. Jadi isi lengkap UKTUB tentang bagaimana menulis buku dan bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit.

Jangan takut tulisan kita tidak bagus. Terapkan disiplin menulis setiap hari. Jangan bilang kita penulis pemula karena kita sudah belajar menulis sejak TK. Aploud tulisan kita di medsos agar orang tau karya kita.

Cara agar karya kita bisa booming dan di terima pasaran:
  • Tentukan audiens/target pembaca kita siapa, anak-anak, remaja atau dewasa
  • Tulislah sesuai kebutuhan mereka agar mereka bisa membeli buku kita
  • Tulislah sesuai dengan bahasa mereka
Percaya diri harus kita pupuk terus menerus. Percaya diri hasil dari keyakinan kita ditambah dengan Latihan terus- menerus ditambah prestasi kecil misalnya: menulis di blog dan tulisan kita dibaca orang lain. Menulis adalah suatu ketrampilan. Ketrampilan akan semakin mahir kalau kita latih setiap hari.

Update status di IG, FB, dan YouTube biasanya akan lebih banyak membuat orang tahu. Nah, transaksi terjadi di WA. Jadi, cara kita menjawab di WA juga sangat berpengaruh.

Yang juga penjualannya banyak adalah saat kita mengadakan acara, baik online maupun offline. Sehabis seminar,a biasanya orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan, lalu membeli buku kita.

Jadi, sebelum seminar pikirkan program apa yang dibuat khusus buat seminar yang akan diselenggarakan. Seperti malam ini, ada program untuk DIKLAT MENULIS, ada juga program untuk MENTORING menulis buku.

Tugas kita bekerja, biarlah hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Tugas kita adalah membuat program sebanyak-banyaknya, melakukan promosi sebanyak-banyaknya, hasilnya biarlah menjadi wewenang Gusti Allah.

Sudah saatnya berhenti menganggap diri kita tidak mampu, tidak bisa. Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau kita yakin bahwa kita mampu. ( Akbar Zainudin )

“Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” ( Pramodya Ananta Nur )

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1

Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir