Hadiah untuk Guru

 Tantangan Menulis hari ke-21
Hari,tanggal: Kamis, 30 Juni 2022





        Hari ini saya tertarik membaca tulisan Om Jay di kompasiana dan akhirnya membaca topik pilihan kompasiana yang berjudul, Hadiah Naik Kelas untuk Guru. Saya yang juga sebagai seorang guru dan wali murid dari tiga orang anak  tentu punya cerita yang sama dengan cerita Om Jay, bahwa ada beberapa wali murid yang sangat perhatian dengan guru anaknya dengan memberikan kenangan-kenangan saat pembagian rapor.

        Bentuk perhatian itu maksudnya sebagai ucapan terima kasih karena sudah membimbing dan mendidik  anaknya karena namanya anak biasanya lebih nurut kalau dinasihati sama gurunya. Begitu juga dengan guru anak-anakku saat sekolah yang sebagian besar orang tuanya juga memberi kenang-kenangan. Akupun ikut menyiapkan barang yang harganya terjangkau untuk diberikan kepada guru anakku setiap pembagian rapor saat anakku sekolah di Sekolah Dasar. 

        Pernah kepikiran mau menghilangkan kebiasaan memberi kenang-kenangan ini tapi sulit sekali apalagi waktu aku sekolah maupun keponakan-keponakan sekolah tidak pernah memberi kenang-kenangan buat guru. Mungkin karena faktor lingkungan juga sehingga hal ini dianggap biasa saja.

        Tidak hanya guru anak-anakku yang mendapat kenang-kenangan saat pembagian rapor, tetapi aku pun sering mendapat kenang-kenanganan dari siswa binaanku saat pembagian rapor. Orang tua atau wali murid siswaku yang mayoritas pedagang dan pegawai  memberikan kenang-kenangan tentunya dengan ikhlas, terlihat saat kami sedang ngobrol dengan wali murid berkali-kali mengucapkan terima kasih, terima kasih dan terima kasih  Ibu sudah mendidik dan membimbing si ABC. Kebetulan yang diberikan berupa barang jadi mau menolak gak enak juga.

        Orang tua yang memberi kenang-kenangan biasanya yang anaknya perlu perhatian khusus di kelas. Saat itulah wali kelas harus ekstra mencari informasi kepada guru bidang studi apabila ada tugas yang belum dikumpul atau masalah absen kehadiran. Apabila hal itu terjadi tak segan-segan segera diinformasikan dengan wali murid biar ada kerjasama untuk membina anak antara  wali kelas dengan wali murid. Apabila masih belum bisa diatasi biasanya kami minta bantuan  kepada guru BK.

        Menurut saya hal ini tidak termasuk gratifikasi karena wali murid memberikan kenangan tersebut dengan ihklas. Mereka juga tidak mengharapkan anaknya diperlakukan khusus di kelasnya sehingga tidak menimbulkan rasa iri pada siswa yang lainnya. 

Komentar

  1. Alhamdulillah Rezeki oemberian Alloh Swt. Walaupun lewat wali murid. Apalagi sang guru baik hati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Idola

How To Be The F1

Rekayasa Mengajar Pada Jam Terakhir